Apapun yang anda sadari itulah hasil penilaian diri.
Berupaya menilai kualitas diri sendiri disebut evaluasi diri. Sadar atau tidak,
anda pasti pernah melakukannya. Anda dapat menilai diri sendiri setelah
melakukan perbandingan dengan orang lain. Mayoritas dari anda, pasti
membandingkan dengan yang setara. Evaluasi positif misalnya jika anda merasa
cantik, tampan, cerdas, disukai banyak orang, populer, dan sebagainya.
Sedangkan evaluasi negatif misalnya jika anda tidak menarik, jelek, bodoh,
tidak disukai, tidak percaya diri, dan sebagainya.
Setelah anda tahu tentang bagaimana diri anda, anda
akan mempercayai beberapa hal yang khas dari diri anda. Nah, apa yang kamu
percayai ada dalam diri dinamakan konsep diri, misalnya : anda percaya jika
anda cantik, tampan, baik hati, dan sebagainya.
Sedangkan Skema diri (kerangka mental), misalnya
jika anda merasa pendek, kulit hitam, gendut, dan sebagainya. Skema diri akan
mempengaruhi anda dalam memprediksi apa yang akan anda lakukan.
2. Efikasi diri
2. Efikasi diri
Yaitu keyakinan bahwa anda mampu atau tidak untuk
melakukan tindakan tertentu atau mendapatkan hasil yang diharapkan pada suatu
situasi tertentu. Jika anda memiliki efikasi diri yang tinggi berarti anda
termasuk orang yang optimis. Sedangkan jika anda memiliki efikasi diri yang
rendah, anda termasuk orang yang pesimis. Orang optimis menganggap kegagalan
karena kurangnya kemampuan, skill,
atau usaha. Sedangkan orang pesimis menganggap kegagalan karena tidak berbakat.
3. Diri yang Mungkin
Anda pasti pernah memikirkan seperti apa diri yang
anda inginkan. Jika anda ditanya ingin seperti apa, maka jawaban anda adalah
diri yang mungkin atau possible selves. Diri
yang mungkin bisa beberapa hal seperti diri yang anda inginkan (ingin lebih
cantik, cerdas); tidak anda inginkan (lebih jelek, pemarah); yang anda sukai
atau seharusnya anda miliki (lebih sopan, membantu orang yang membutuhkan), dan
sebagainya. Peranan diri yang mungkin bagi anda :Menjadi motivasi (misal: anda ingin menjadi
terkenal).
a. Menimbulkan kesenjangan (misal : anda merasa
memiliki sifat – sifat tertentu, tapi orang lain tidak melihat bahwa anda
memiliki sifat-sifat tersebut).
b. Mempengaruhi emosi (misal: anda ingin jujur, tapi
kenyataannya anda berbohong).
c. Menjadi pembeda antara anda dengan orang lain.
harusnya
ReplyDeleteOk Mksh...
ReplyDeletesip gan, makasih kembali udah berkunjung
DeleteOk Mksh...
ReplyDeleteoh... Bener ituh
ReplyDeleteiya, semoga membantu.. terima kasih sudah berkunjung
DeleteOk mksh
ReplyDeletegood
ReplyDelete